Hari Jadi ke 598 Cirebon, Harapan Baru Bagi Pembangunan di Kota Cirebon

 


Foto bersama usai rapat Paripurna Istimewa di gedung DPRD Kota Cirebon dalam rangkat Hari Jadi Cirebon ke 598


Cirebon --- Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon dalam rangka memperingati Hari Jadi Cirebon ke-598 menjadi panggung refleksi dan harapan baru bagi pembangunan Kota Cirebon.

 

Wali. Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati, didampingi Sekretaris Daerah, Agus Mulyadi, para asisten, staf ahli, hingga jajaran kepala perangkat daerah, hadir pada sidang paripurna di Gedung DPRD Kota Cirebon yang digelar Sabtu, 28 Juni 2025.

 

 

Dalam pidatonya, Edo menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kebersamaan semua pihak yang telah menjaga dan membangun Cirebon hingga usia yang ke-598 tahun. “Semoga setiap langkah dan ikhtiar kita selama ini menjadi sarana evaluasi dan refleksi atas pengabdian dan karya bakti kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tutur Edo.

 

Di hadapan pimpinan dan anggota DPRD, Edo menekankan bahwa stabilitas ekonomi menjadi salah satu capaian yang patut disyukuri. Pada Mei 2025, Kota Cirebon mengalami deflasi 0,11 persen. Sementara inflasi tahunan hanya 0,98 persen, salah satu yang terendah di Jawa Barat. Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat masih terjaga di tengah tekanan global.

 

Namun Edo juga  menegaskan bahwa tantangan masih ada di masa yang akan datang. Perubahan iklim dan fluktuasi pasokan pangan bisa memengaruhi harga kebutuhan pokok. Untuk itu, kolaborasi antarsektor terus diperkuat guna menjaga ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi “Di bidang tata kelola keuangan, Pemerintah Kota Cirebon kembali mencatatkan prestasi dengan meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk kesembilan kalinya. Capaian ini menjadi bukti kerja keras dan komitmen seluruh perangkat daerah dalam mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel,” tutur Edo.

 

Selanjutnya Edo juga menyoroti program-program awal dalam masa kepemimpinannya. Dalam empat bulan pertama, Pemda Kota Cirebon telah memulai normalisasi sungai di kawasan padat penduduk sebagai bagian dari mitigasi banjir, serta meningkatkan kualitas dan pemeliharaan infrastruktur jalan sebagai pelayanan dasar yang langsung dirasakan masyarakat. “Kami tidak melihat normalisasi sungai sekadar proyek teknis. Ini bentuk komitmen terhadap keselamatan warga dan ketangguhan kota menghadapi perubahan iklim,” tutur Edo.

 

 

Pemda Kota Cirebon juga tengah menata ulang struktur infrastruktur jalan agar lebih adaptif terhadap kebutuhan mobilitas warga yang meningkat. Peningkatan kualitas jalan dinilai penting dalam mendukung perekonomian lokal, akses pendidikan, dan pengembangan sektor pariwisata.

 

 

Pada aspek keberlanjutan lingkungan, tema “Mayungi lan Nyumponi” menjadi roh dalam peringatan Hari Jadi kali ini. Wali Kota menegaskan sikap tegas terhadap tambang ilegal yang merusak ekosistem dan mengancam keselamatan masyarakat. Ia menekankan bahwa pembangunan harus berpihak pada kelestarian lingkungan demi generasi mendatang.

 

Tidak hanya itu, Pemerintah Kota juga mendukung kebijakan pemberlakuan jam malam untuk pelajar demi menciptakan lingkungan sosial yang aman dan sehat. Wali Kota menekankan pentingnya pendampingan anak muda agar tidak terjerumus ke dalam kegiatan negatif. “Semua yang kami kerjakan adalah perwujudan dari visi Setara Berkelanjutan, pembangunan yang tidak hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga menjaga harapan hari esok,” tuturnya.

 

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang turut hadir dalam sidang paripurna, mengapresiasi jajaran Pemkot Cirebon atas kinerja dan semangat membangun kota. “Terimakasih Pak Wali, Bu Wakil, Pak Sekda, jajaran forkopimda, instansi vertikal, para perangkat daerah dan warga Kota Cirebon yang sudah bekerjasama membangun kota ini,” ungkap KDM, panggilan akrab Dedi Mulyadi.

 

 

KDM juga mengingatkan pentingnya penataan ruang kota, pengendalian banjir, dan pelestarian budaya. “Jalan-jalan kota harus bagus, tanam banyak pohon, di halaman rumah juga bisa. Bangun kota dengan arsitektur yang berkarakter,” tegas Dedi.

 

 

KDM juga menekankan penataan gapura, gang, dan kawasan permukiman sebagai cerminan identitas kota yang tertib dan harmoni. Ia mengajak seluruh elemen pemerintah untuk menjawab keluhan masyarakat dengan tindakan nyata, karena kehadiran negara seharusnya menjamin kesejahteraan rakyat. (Hid/ADV)

 

 


Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama