Anggota DPR RI, Herman Khaeron, menghadiri Festival Milm Kampung, Sabtu, |
Cirebon -- Anggota DPR RI
yang juga Sekjen Partai Demokrat yakni Herman Khaeron menghadiri Festival
Milm Kampung 2025.
Kang Hero, sapaan akrab
Herman Khaeron memberikan apresiasi pada penyelenggaraan Festival Milm Kampung
2025 yang berlangsung Sabtu 14 Juni 2025 malam di Jalan Kantor depan Vihara
Dewi Welas Asih, Kota Cirebon. “Milm Kampung merupakan upaya memotret kondisi
yang sebenarnya terjadi di komunitas masyarakat paling bawah, yaitu di tingkat
RW,” tutur Kang Hero. Kondisi tersebut
kemudian disajikan secara kreatif dalam bentuk docudrama dengan naskah tersusun
dengan rapih dan berdurasi antara 10 hingga 15 menit.
“Mungkin orang tidak pernah memikirkan untuk
membuat sebuah film dokudrama untuk menggambarkan kampungnya. Nah tapi ini
ditangan para sineas kampung diangkat ke permukaan,” tutur Kang Hero. Milm
Kampung ini diyakini juga bisa viral karena mengundang daya tarik. Festival Milm Kampung edisi ke-IV yang
mengambil tema Kampung Bocahe Kita dan Kampung Layak Anak.
Selanjutnya Kang Hero
berharap ajang ini bisa menjadi motor penggerak perubahan yang positif di
kampung tersebut. Agar keikutsertaan
peserta jauh lebih luas, Kang Hero kemudian menantang penggagas Festival Milm
Kampung, yakni Dedi Kampleng untuk kembali menggelar tahun depan. “Tahun depan
saya tantang dengan skala lebih luas, perencanaan yang lebih matang dan temanya
Babad Tanah Leluhur, pasti Ini bakal lebih seru lagi, karena bisa merangkum
tentang kejayaan masa lalu Cirebon dan pluralisme yang terus dijaga sampai
sekarang. Saya kira ini bagus untuk kita angkat,” kata Kang Hero.
Sementara, Debuti Bidang
Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu yang hadir dalam
malam anugerah Festival Milm Kampung 2025 mengungkapkan kekagumannya atas ajang
ini. Sebab, dari mulai karya film yang ditampilkan sampai dengan malam
anugerahnya melibatkan anak-anak, sehingga mereka diberikan ruang
berkreativitas dan termotivasi menggerakkan perekonomian di daerahnya.
“Keren sekali apalagi
jajaran panitia melibatkan anak-anak, ini satu gestur yang baik, membuat
anak-anak termotivasi menciptakan segala sesuatu yang kreatif dan bisa menggerakkan
ekonomi,” tutur Agustini.
Sementara itu penggagas
Festival Milm Kampung 2025 yang juga Ketua Majelis Seni dan Tradisi (Mesti)
Kota Cirebon, Dedi Kampleng mengatakan dari segi kreativitas peserta jauh lebih
baik dari tahun sebelumnya, termasuk geliat masyarakat yang ikut dalam ajang
ini juga terlihat lebih menggunakan metodologi rasa dalam membangun
kampungnya.“Saya bangga atas sejumlah karya para sineas dari kampung-kampung di
Kota Cirebon, mereka mampu menggambarkan kondisi riil dengan metodologi
sinematografi yang cukup keren untuk sekelas mereka,” katanya.
Dia menyebutkan ada 17
karya dari 17 RW yang ikut dalam ajang ini, diharapkan output dari festival ini
adalah karya para sineas asal Cirebon bisa memberikan dampak bagi kesejahteraan
masyarakat. “Kita bisa lihat, anak-anak Kota Cirebon mendapatkan panggung dan
diapresiasi dari kota lain melalui sebuah karya film,” tutur Dedi. (Ris)