Bupati Cirebon, Imron Rosyadi (kiri) |
Cirebon – Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Cirebon tengah merancang program pembinaan pelajar.
Bupati Cirebon, Imron
Rosyadi mengungkapkan pihaknya kini tengah merancang program pembinaan pelajar
bermalsahan. “Program ini terinspirasi dari kebijakan Gubernur Jabar yang lebih
dahulu menggagas penanganan kenakalan remaja melalui barak militer,” tutur
Imron, Rabu, 7 Mei 2025.
Pemerintah daerah kini
tengah menyusun teknis pelaksanaan program, termasuk pemilihan lokasi barak,
alokasi anggaran, dan kerja sama dengan institusi militer sebagai pelaksana
pelatihan.
Dijelaskan Imron,
pendekatan disiplin perlu dilakukan menyusul meningkatnya kasus tawuran pelajar
yang sudah memasuki tahap darurat. “Metode persuasive tidak lagi cukup untuk
menekan laju kenakalan remaja. Kalau hanya dinasehati, tidak mempan. Tawuran
terus terjadi bahkan kini sudah menimbulkan korban jiwa,” tutur Imron. Kondisi
ini menurut Imron sudah masuk kategori darurat moral.
Program yang dirancang ini,
lanjut Imron, bukan merupakan bentuk hukuman kepada mereka. “Program ini untuk
pembinaan karakter melalui kedisplinan dan pelatihan fisik,” tutur Imron. Imron
berharap, siswa yang mengikuti program ini saat kembali ke sekolah memiliki
semangat baru dan sikap yang lebih bertanggung jawab. "Tujuannya bukan
menakut-nakuti, tapi menyelamatkan masa depan anak-anak kita. Mereka perlu
dibentuk agar punya karakter kuat dan tidak mudah terjerumus ke hal
negatif," tutur Imron.
Sementara itu, Kepala
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Ronianto, menjelaskan, pendekatan
militer ini akan diselaraskan dengan prinsip-prinsip pendidikan. “Barak ini
bukan tempat hukuman. Justru ini tempat untuk membangun kembali semangat
belajar dan disiplin siswa. Kami ingin pendekatannya tetap edukatif, bukan
represif,” tutur Roni. Saat ini, lanjut
Roni, Disdik tengah menyiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak militer dan
mematangkan skema pembinaan agar selaras dengan dunia pendidikan. (Hid)