Indramayu --- Korban
banjir pasang air laut (rob) di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur,
Kabupaten Indramayu ingin segera pindah ke rumah yang baru.
Fatonah,47, , warga Blok 2
Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, mengaku sangat ingin segera pindah ke
rumah yang baru. “Kami sudah lelah menghadapi rob ini,” tutur Fatonah saat
Menteri Sosial (Mensos), Syaifullah Yusuf, yang mengunjungi permukiman warga
yang menjadi langganan banjir pasang air laut atau rob serta meninjau progres
pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat, Rabu, 7 Mei 2025.
Dijelaskan Fatonah, banjir
rob yang melanda desanya kini sudah semakin parah. Banjir rob tersebut bisa
datang setiap hari dengan ketiggian ombak yang mencapai genting rumah warga.
“Perabotan di rumah hanyut dan rusak karena terus terendam rob,” tutur
Fatonah.
Rini,warga lainnya juga
mengungkapkan hal yang sama. “Rob bisa datang setiap hari. Bukan hanya sekali,
tapi bisa juga dua kali dalam sehari,” tutur Rini. Rob ini tidak hanya
mengganggu aktivitas warga, namun juga berdampak pada kesehatan anak-anak.
Mereka, lanjut Rini, sering terkena sakit seperti gatal-gatal, diare, batuk dan
lainnya. “Mereka jadi gampang sakit,” tutur Rini.
Untuk itu, baik Fatonah
maupun Rini dan warga lainnya mengaku sudah tidak sabar untuk pindah ke
permukiman yang baru.
Menteri Sosial, Saifullah
Yusuf mengaku sudah mendapatkan laporan banjir rob yang menerjang Desa Eretan
Kulon kini semakin parah. Dari yang awalnya hanya sebulan sekali, menjadi
setiap hari bahkan dua kali sehari,” tutur Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah
Yusuf.
Untuk itu, lanjut Gus
Ipul, pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat ini dilakukan sebagai
upaya pemerintah untuk membantu warga meningkatkan kesejahteraan lewat
pengadaan rumah layak huni.
Pembangunan rumah untuk
warga korban banjir rob ini merupakan kolaborasi pemerintah pusat yaitu
Kemensos yang membangun rumah, pemerintah daerah yang telah menyediakan tanah
dan pengurugan, Baznas, pengusaha serta TNI dan Polri dan ditargetkan selesai
Juni 2025.
Seperti diberitakan
sebelumnya, program Kampung Nelayan Sejahtera dibangun untuk merelokasi warga
yang menjadi korban banjir rob di Desa Eretan Kulon. Sebanyak 93 unit rumah
dibangun sejak Oktober 2024 lalu. Rumah yang dibangun tipe 36 dengan luas tanah
60 meter persegi, dilengkapi dua kamar tidur. Pembagian nomor unit rumah telah
dilakukan kepada 93 penerima bantuan.
Selain menyiapkan rumah,
warga juga akan mendapatkan bantuan pemberdayaan usaha bagi para penghuninya.
Diantaranya paket usaha olahan ikan, usaha batik ecoprint dan bengkel las
serta bantuan kearifan lokal berupa bantuan untuk sanggar tari. Total nilai
keseluruhan untuk program ini mencapai Rp 23.181.271.000 yang merupakan
kolaborasi antara Kemensos RI, Pemkab Indramayu, Baznas, dan PT Unitras
Pertama. (Ris)