Bupati Indramayu, Lucky Hakim (kanan) dan wakil bupati Indramayu, Syaefudin |
Indramayu –
Kabupaten Indramayu dikelilingi oleh sejumlah potensi bencana. Perempuan dan anak-anak harus menjadi
kelompok yang diprioritaskan dalam upaya penyelamatan jika terjadi bencana
alam.
“Sampai saat ini,
Kabupaten Indramayu masih dikelilingi potensi bencana yang cukup tinggi baik
bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial,” tutur Wakil Bupati
Indramayu, Syaefudin, pada apel peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB)
yang diperingati setiap 26 April di seluruh Indonesia.
Adanya tiga sungai
besar yang mengelilingi Indramayu yaitu
Cimanuk, Cipanas, dan Cipunegara serta kondisi geografis berupa pesisir
yang sangat luas, maka wilayah Indramayu masih sering terjadi bencana alam
seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang tinggi, kekeringan, maupun bencana non
alam lainnya seperti kebakaran.
Dalam kondisi
seperti ini, lanjut Syaefudin, kelompok yang memiliki risiko tinggi terdampak
akibat peristiwa bencana adalah kaum ibu dan anak-anak. “Mereka seharusnya
dapat lebih terlindungi,” tutur Syaefudin. Untuk itu, Syaefudin meminta mereka
diberikan pemahaman sehingga mampu unuk melakukan prinsip-prinsip dasar
penyelamatan diri ketika terjadi bencana.
Selanjutnya
Syaefudin pun meminta, momentum peringatan HKB tahun ini dijadikan sebagai
upaya untuk meningkatkan keselamatan bagi semua pihak terutama prioritas bagi
perempuan dan anak-anak. “Kami berharap masyarakat lebih siap dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi
bencana yang mungkin bisa terjadi sewaktu-waktu,” tutur Syaefudin. Ia pun berharap
masyarakat dapat mengidentifikasi titik
evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman, sehingga meminimalisir
risiko terjadinya banyak korban. (Ris)