Musim Tanam, Kebutuhan Solar untuk Petani Meningkat

 


Petani tengah melakukan panen (foto ilustrasi) 


CN – Masuki musim tanam, kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk pengolahan lahan pertanian tinggi.

Ketua Kelompok Tani dan Nelayan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, menjelaskan sejumlah areal pertanian di Kabupaten Indramayu telah memasuki musim tanam pertama atau musim rendeng (penghujan). “Tersebar di  Kecamatan Haurgeulis, Kroya, Terisi, Pasekan, Gantar dan Sindang,” tutur Sutatang, Senin, 1 Desember 2025. Ada pun luas tanam di enam kecamatan tersebut sekitar 30 ribu hektar.

Dijelaskan Sutatang, petani di enam kecamatan tersebut mulai melakukan pengolahan lahan maupun persemaian. “Untuk pengolahan lahan, dibutuhkan  solar untuk menjalankan mesin traktor,” tutur Sutatang. Karenanya, kebutuhan solar untuk areal yang kini tengah melakukan pengolahan lahan cukup tinggi.

Selama ini, lanjut Sutatang, untuk membeli solar petani membelinya di SPBU umum seharga Rp 6.500 per liter. Namun seringkali karena permintaan solar yang cukup tinggi jelang masa tanam, petani pun tidak bisa mendapatkan solar bersubsidi. “Mereka pun terpaksa membeli solar non subsidi seharga Rp 9.500 per liter,” tutur Sutatang.

Untuk itu, KTNA Kabupaten Indramayu pun mendukung usulan pembuatan SPBU khusus untuk alsintan atau petani. “Kalau bisa sih per kecamatan,” tutur Sutatang. Permintaan tersebut menurut Sutatang sesuai dengan luas areal tanam di Kabupaten Indramayu yang tinggi. Untuk musim tanam kali ini luas lahan tanam mencapai 125 ribu hingga 126 ribu hektar. “Kalau untuk nelayan kan ada SPBU khusus di TPI sebagai tempat keluar masuknya kapal. Di Indramayu SPBU untuk nelayan diantaranya ada di TPI Karangsong dan di TPI Eretan,” tutur Sutatang.

Selain untuk pengolahan lahan, keberadaan BBM juga dibutuhkan untuk panen dan mesin pompa di musim kemarau. “Tapi kalau untuk panen, petani tidak perlu membeli solar. Cukup menyewa mesin combine dan membayar Rp 3 juta per hektar,” tutur Sutatang. Untuk itu, lanjut Sutatang, keberadaan stasiun pengisian bahan bakar khusus untuk alsintan atau untuk petani sangat dibutuhkan.

Seperti diberitakan sebelumnya Pemkab melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu telah mengajukan pembuatan SPBU alsintan atau SPBU khusus untuk petani. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu, Sugeng Heriyanto, menjelaskan bahwa kendala terbesar petani di Kabupaten Indramayu saat ini yaitu terbatasnya ketersediaan BBM di musim tanam dan panen.

Untuk itu, Kabupaten Indramayu mengusulkan adanya SPBU khusus alsintan untuk meningkatkan produksi pangan. “Gagasan SPBU alsintan muncul dari usulan koperasi tani di Indramayu dan telah dibahas bersama sejumlah pihak terkait, termasuk Patra Niaga dan Kementerian Pertanian,” jelas Sugeng. (Kis)

 

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama