Dukung Program MBG, Pelatihan Peningkatan Kompetensi Masyarakat Digelar

 


Bogor -- Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kelompok Masyarakat. Pelatihan yang digelar di Hotel Green Forest, Kota Bogor, 20-22 November 2025 sebagai  bagian dari upaya memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pelatihan ini dirancang untuk masyarakat guna meningkatkan kapasitas pelaku usaha kecil dan menengah, khususnya yang berperan dalam rantai pasok penyediaan bahan pangan bagi pelaksanaan program tersebut.

Pelatihan kepada para pelaku usaha di Bogor ini dihadiri oleh ratusan para pelaku usaha yang siap mendorong program strategis MBG.

Dalam sambutannya, Tenaga Ahli BGN, Rezha Andreansyah, menyatakan bahwa peningkatan kompetensi masyarakat merupakan langkah strategis untuk memastikan keberlangsungan program MBG.

Keberhasilan program MBG disemua daerah juga akan didorong oleh keterlibatan masyarakat yang harus berperan aktif dalam program ini.
“Kami melihat bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bertumpu pada kesiapan regulasi, tetapi juga pada kemampuan masyarakat dalam mengelola usaha, menjaga kualitas barang, serta memberikan pelayanan terbaik. Pelatihan ini menjadi ruang belajar yang penting agar para pelaku usaha dapat tumbuh dan berdaya,” ucap Rezha Andreansyah.

Pelatihan yang digelar BGN ini, menghadirkan para narasumber dari Asosiasi Pengusaha Menengah Kecil Indonesia. Salah satunya, Ronggo Cahyono yang menyampaikan bahwa proses pengelolaan pasokan memerlukan pemahaman yang kuat mengenai pemilihan bahan baku, kemitraan dengan pemasok, serta pengendalian kualitas.

“Pelaku usaha perlu membangun standar kerja yang tertib agar pasokan tetap stabil dan sesuai kebutuhan. Ketepatan dalam pengadaan adalah fondasi dari pelayanan yang baik,” tutur Ronggo.

Narasumber lainnya, Slamet Budiarto, menekankan pentingnya strategi bauran produk dalam menjaga keberlanjutan usaha. “Pelaku usaha harus mampu membaca kebutuhan pelanggan dan menata produk dengan baik. Dengan perencanaan yang matang, kegiatan usaha dapat berjalan lebih efektif dan mampu mengikuti dinamika pasar,” jelasnya.

Sementara itu, pemateri bidang Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja, Febrianti Anggraeni, mengingatkan bahwa aspek K3 juga menjadi bagian penting dari keberhasilan program. “Keamanan lingkungan kerja adalah keharusan. Pelaku usaha perlu memastikan bahwa seluruh proses penyimpanan dan penanganan bahan pangan memenuhi standar keamanan agar produk tetap layak dan aman dikonsumsi,” ungkapnya.

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis maupun manajerial sehingga mampu berkontribusi secara optimal dalam mendukung Program MBG. Kegiatan ini juga membuka ruang kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sebagai mitra dalam mewujudkan pelayanan pangan bergizi yang merata dan berkelanjutan. (Ris)

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama