Logo HUT 598 Kota Cirebon |
Cirebon – Menginjak usia
ke-598 tahun, Kota Cirebon terus memperkuat jati dirinya sebagai kota budaya
yang modern dan responsif terhadap tantangan zaman. Peringatan Hari Jadi ke-598
kali ini mengusung tema “Cirebon Mayungi lan Nyumponi”, dengan tagline “Cirebon
Idola” sebagai penegasan bahwa Kota Cirebon hadir tidak hanya sebagai kota
tujuan, tetapi juga sebagai panutan dalam pelayanan, perlindungan sosial, dan
pembangunan inklusif.
Tema “Mayungi”, yang
bermakna menaungi atau melindungi, menggaris bawahi peran Cirebon sebagai rumah
bersama yang mampu memberikan rasa aman, damai, dan perlindungan sosial,
budaya, serta spiritual bagi seluruh warganya. Sedangkan “Nyumponi”
mencerminkan semangat pelayanan dan kehadiran pemerintah serta masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan dasar rakyat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga
ekonomi dan budaya.
“Hari Jadi ke-598 Cirebon
bukan sekadar selebrasi seremonial. Ini adalah momentum untuk memperkuat jati
diri kita sebagai kota budaya yang modern, berdaya, dan melayani. Kegiatan yang
kita laksanakan harus menggema luas, berdampak langsung bagi masyarakat, dan
mendukung percepatan ekonomi daerah,” tutur Walikota Cirebon, Effendi Edo,
Rabu, 28 Mei 2025.
Rangkaian
Kegiatan: Dari Tradisi hingga Inovasi
Pemerintah Kota Cirebon
menghadirkan lebih dari 40 rangkaian kegiatan yang berlangsung dari Mei hingga
Juli 2025. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk memperingati sejarah
panjang Kota Udang, tetapi juga untuk menghidupkan perekonomian lokal, meningkatkan
kunjungan wisata, serta memperluas partisipasi masyarakat dari semua lapisan.
Hari Jadi ke-598 Kota
Cirebon sendiri jatuh pada tanggal 27 Juni 2025, yang bertepatan dengan 1
Muharram 1447 H, menjadi momen bersejarah yang sarat makna secara budaya maupun
spiritual.
Rangkaian kegiatan ini
diketuai oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan
Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Iing Daiman. Ia menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung
penuh arahan Wali Kota Cirebon dalam menyukseskan peringatan ini agar tidak
hanya meriah secara seremoni, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Iing menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi penyelenggaraan
kegiatan yang efisien, inovatif, dan inklusif, sejalan dengan semangat “Cirebon
Mayungi lan Nyumponi”.
Beberapa
acara unggulan antara lain:
Pasar Kreasi Cirebon &
Bazaar UMKM – Menghadirkan produk unggulan ekonomi kreatif dan UMKM lokal.
Aksi Terpadu Berkarya
Untuk Masyarakat (ATM Bersama) – Kegiatan sosial yang dilakukan oleh Pemerintah
Kota Cirebon untuk Masyarakat.
Festival Kuliner Jalur
Rempah – Menggali kekayaan cita rasa lokal sebagai warisan sejarah rempah
Cirebon.
Cirebon Great Sale –
Program diskon terpadu di mall, hotel, dan pusat kuliner, mendorong konsumsi
domestik.
Pekan Kebudayaan Daerah
& Pagelaran Wayang – Ajang pelestarian budaya, kolaborasi lintas generasi.
Caruban Nagari &
Festival Marching Band Jawa Barat – Event skala besar yang menggandeng
komunitas dan pelajar.
Peringatan Hari Koperasi
“KOPERASI BERAKSI” – Mendorong revitalisasi koperasi sebagai pilar ekonomi
kerakyatan.
Job Fair dan International
Difabel Forum – Aksi inklusi sosial, membuka akses kerja dan ruang ekspresi
bagi difabel.
Peringatan Hari Jadi
Cirebon Di Keraton-Keraton – Pembacaan Babad Cirebon, Kirab Agung Kesultanan
Kasepuhan, Pagelaran Wayang Kulit.
Semarak Hari Jadi Cirebon
Ning Kelurahan & Kecamatan – Haul Pangeran Pulasaren, Festival Kali Pacit,
Kirab Budaya Arak-Arakan, Ngunjung Buyut Pangeran Panjunan, Gebyar Paud Dan Kuis
Basa Cirebonan.
Yang tak kalah penting
adalah kegiatan spiritual dan edukatif seperti Ziarah Makam Sunan Gunung Jati,
Diskusi Sejarah Cirebon, dan Maca Babad Cirebon yang merefleksikan bahwa
peringatan ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat sejarah dan
identitas. (Hid)